Nama daerah : lotuik-lotuik (XIII koto Kampar )
Nama Indonesia : ciplukan
Nama latin : Physalis angulata L.
Klasifikasi
Klasifikasi Physalis angulata L dalam sistematika tumbuhan adalah:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Marga : Physalis
Spesies : Physalis angulata L
Nama ilmiah: Physalis angulata L. Nama lokal: Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa), Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak), Leletokan (Minahasa).
Tumbuhan yang bernama latin Physalis angulata L. ini tumbuh tegak dengan tinggi tanaman antara sekitar 30 cm sampai 50
cm. Batangnya berwarna hijau persegi, dan bercabang. Daun berseling dan
berlekuk, bertangkai 7-25 mm, dengan bentuk bulat telur memanjang dan ujungnya
lancip. Ukuran panjang 3,5-10 cm dan lebar 2,5 cm. Pada permukaan daun bagian
atasa berwarna hijau, dan permukaan bawah berwarna hijau muda dan
berambut halus. Bunga buah keluar dari pangkal,tumbuhan ini memiliki pembungkus buahnya berbentuk seperti lampion atau
lentera, namun jika di buka, kita akan menemukan buahnya mengkilat, jika sudah
masak berwarna kuning, rasanya manis agak keasam-asaman. Tumbuhan ini memang bisa kita temui dimana saja
diseluruh nusantara, namun Asal tanaman
ini sebenarnya dari daerah tropis di Amerika latin. Kultur tunas dapat
tumbuh baik pada media MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh BA dan IAA.
Kadar dan perbandingan zat pengatur tumbuh untuk regenerasi kultur tunas agar
diperoleh planttet adalah sebesar BA 3-4 ppm dan IAA 0,1 ppm.
Senyawa-senyawa aktif yang
terkandung dalam ciplukan antara lain saponin, flavonoid,
polifenol, dan fisalin. Komposisi detail pada beberapa bagian tanaman, antara
lain:
a. Herba : Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulatin A
b. Biji : 12-25% protein, 15-40% minyak lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam stearat.
c. Akar : alkaloid
d. Daun : glikosida flavonoid (luteolin)
e. Tunas : flavonoid dan saponin
f. Buah : Vitamin C , gula, fisalin, tanin, kriptoxantin, polifenol dan steroid terletak pada buahnya
g. batang : chlorogenic acid
h. Selain zat bermanfaat di atas masih ada zat lainya seperti asam malat, asam sitrun, dan
H2o yang semua zat- zat tersebut dapat membantu kesehatan
Seluruh bagian tanaman ciplukan memiliki manfaat, mulai dari akar, daun dan buah.
Buah ciplukan, bermanfaat untuk mengobati epilepsi, sariawan, sakit tenggorokan, sakit gusi dan penyakit paru-paru
Tanaman ciplukan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit diantaranya
adalah batuk, rheumatik, bisul, influenza, diabetes dan sebagainya. Berikut ini
adalah berbagai manfaat akar, daun dan buah ciplukan :
1. Akar Ciplukan
Akar ciplukan bermanfaat untuk mengobati penyakit diabetes melitus
2. Daun Ciplukan
– Melawan sel kanker
– Mengobati bisul
– Mengobati borok/korengan
3. Buah Ciplukan
Mengobati ayan / epilepsi
– Mengobati penyakit paru-paru
– Mengobati sakit tenggorokan
– Mengobati sariawan
– Mengobati gusi berdarah
4. Seluruh Bagian Tanaman
– Mengatasi tekanan darah tinggi
– Mengatasi rheumatik
– Mengobati influenza
– Mengobati penyakit bronkitis
– Mengobati batuk rejan
– Mengobati pembengkakan pada buah zakar pria
– Mengobati penyakit gondongan
Fungsi senyawa yang terdapat di dalam cipluka
1.Asam stearat
Asam stearat (stearic acid) adalah asam lemak jenuh yang memiliki berbagai kegunaan seperti sebagai komposisi tambahan dalam makanan, kosmetik, dan produk industri.
Asam stearat juga memiliki pengaruh pada titik leleh lilin sehingga meningkatkan daya tahan dan konsistensi nyala lilin.Dalam dunia kosmetik, asam stearat digunakan untuk membuat dasar yang stabil bagi deodoran, lotion, dan krim.Senyawa ini membantu mengikat dan mengentalkan berbagai produk kosmetik sehingga lebih lembut digunakan serta memiliki waktu simpan lebih lama.
2. Alkaloid
Alkaloid adalah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat pada berbagai tumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk dalam golongan ini.
Fungsi alkaloid ini bermacam-macam diantaranya
sebagai racun untuk melindungi tanaman dari serangga dan binatang,
sebagai hasil akhir dari reaksi detoksifikasi yang merupakan hasil metabolit akhir dari komponen yang membahayakan bagi tanaman,
sebagai faktor pertumbuhan tanaman dan cadangan makanan.
Beberapa manfaat alkaloid adalah:
antispasmodik, didapatkan dari senyawa propil-piperidin
sedatif, dari senyawa propil-piperidin atau hiosiamin & skopolamin
anthelmintik, dari senyawa as. nikotinat (tumb. Areca catechu)
analgetik narkotik, dari senyawa kokain
antimalaria, dari senyawa kinina (tumb. Cinchona succirubra)
antibiotik, dari senyawa viridicatin
analgetik untuk nyeri hebat, dari senyawa morfin
emetik ekspektorn, dari senyawa amatina
antipiretik, dari senyawa beberin
relaksan otot, dri senyawa vinblastina
antihipertensi, dari senyawa germidina
stimulan SSP, dari senyawa d-norpseudo efedrin, theobromin yang juga berfungsi sbg diuretik
bronkodilator, dari senyawa theofilina
simpatomimetik, dari senyawa efedrin
insektisida,dari senyawa seradina
adstringen pada radang selaput lendir, dari senyawa hidrastina (tumb. Hydrastis canadensy)
3. flavonoid
Menurut (Winarto, 2007), senyawa flavonoid diketahui memiliki beberapa aktivitas biologis diantaranya
1. Sebagai antioksidan
Mekanisme reaksi flavonoid sebagai antioksi dan terjadi melalui proses scavenging reactive oxygen.Radikal flavonoid (FL-O*) dapat bereaksi kembali dengan senyawa radikal bebas kedua, membentuk struktur kuinon yang stabil. Radikal flavonoid (FL-O*) akan mengalami reaksi terminasi dengan radikal bebas (R*) membentuk senyawa flavonoid – radikal (FL-OR) yang stabil dan tidak reaktif.
FL-O* + R -------------> Fl-OR
Contoh senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antioksi dan adalah Rutin, Quercetin, dan lain - lain.
2. Sebagai antimikroba
Abyssinone I (Gol.Flavanon) efektif terhadap Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis.
3. Sebagai antifungi
Abyssinone I (Gol.Flavanon) efektif terhadap Sclerotiniali bertiana.
4. Sebagai antikanker
Isochamaesjasmin (Gol. Biflavonoid) dengan mencegah proses inisiasi dan promosi.
Mekanismenya yaitu dengan menghambat kerja enzim DNA topoisomerase IB (topo I) dan topoisomerase II (topo II) pada sel kanker. Enzim tersebut adalah enzim yang berperan dalam proses replikasi transkripsi dan rekombinasi DNA dan juga proses proliferasi dan diferensiasi sel kanker dengan dihambatnya enzim DNA topoisomerase maka proses dalam selakan terhenti dan akhirnya akan terjadi kematian sel tersebut
5. Sebagai antiviral
Fustin (Gol. Dihroflavonol) memiliki aktivitas antiviral terhadap virus Herpes Simplex tipe I
6. Sebagai vasodilator
Pada ciplukan yang berfungsi sebagai vasodilator, contohnya yaitu Hesperidin (Gol. Flavon), Isoflavon.
4. Manfaat Tanin
Sebagai senyawa metabolit sekunder, tanin memiliki banyak manfaat dan kegunaan. Manfaat dan kegunaan tanin adalah sebagai berikut :
1. Astrigensia - Pengelat dan Anti diare
Tanin dapat menciutkan (adstrigensia) dan mengeraskan dinding usus, sehingga dapat mengurangi keluar masuknya cairan dalam usus. Tanin juga dapat digunakan untuk menciutkan pori-pori kulit.
2. Anti bakteri
Efek antibakteri tanin antara lain melalui reaksi dengan membran sel. Flavonoid dalam tanin akan mendenaturasi dan mengkoagulasi protein serta merusak membran dinding sel.
3. Antioksidan
Ketekin dalam tanin mempunyai sifat antioksidatif yang berperan dalam melawan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh